A. Teori Kepribadian
Sehat
Kepribadian adalah kata yang
begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang bisa dinilai dari
kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang dalam berbagai
keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak ada suatu
kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah dilontarkan.
Sehat merupakan bagian dari harta
manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan anugerah dari Sang Maha
Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia sehingga sehat dapat di
pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang sadar akan hal
tersebut.
1. Gordon Allport
Kepribadian yang matang Oleh Gordon Allport:
Saat ini teori-teori Allport (tentang kepribadian yang sehat)
tetap relevan. Berikut adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat
khusus kepribadian yang sehat:
a. Perluasan
Perasaan Diri
ketika seseorang menjadi matang, ia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan
sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki
partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut
"partisipasi otentik". Dalam pandangan Allport, aktivitas yang
dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang tersebut.
Jika menurut kita pekerjaan itu penting, mengerjakan pekerjaan itu
sebaik-baiknya akan membuat kita merasa enak, dan berarti kita menjadi
partisipan otentik dalam pekerjaan itu. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi
diri kita. Orang yang semakin terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas,
orang, atau ide, ia lebih sehat secara psikologis. Hal ini berlaku bukan hanya
untuk pekerjaan, melainkan juga hubungan dengan keluarga dan teman, kegemaran,
dan keanggotaan dalam politik, agama, dan sebagainya.
b. Relasi Sosial
yang Hangat
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan
orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa
terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim
dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan
perluasan diri dan perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
Adaperbedaan hubungan cinta antara orang yang neurotis (tidak matang) dan yang
berkepribadian sehat (matang). Orang-orang neurotis harus menerima cinta lebih
banyak daripada yang mampu diberikannya kepada orang lain. Bila mereka
memberikan cinta, itu diberikan dengan syarat-syarat. Padahal, cinta dari orang
yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Jenis kehangatan yang lain, yaitu perasaan terharu, merupakan
hasil pemahaman terhadap kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan
semua bangsa. Orang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan,
penderitaan, ketakutan, dan kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
c. Keamanan
Emosional
Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka
menerima semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan
tidak menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu,
kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak
berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu. Mereka dapat mengendalikan emosi,
sehingga tidak mengganggu hubungan antarpribadi. Pengendaliannya tidak dengan
cara ditekan, tetapi diarahkan ke dalam saluran yang lebih konstruktif.
Kualitas lain dari kepribadian sehat adalah "sabar terhadap
kekecewaan". Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap
tekanan dan hambatan atas berbagai keinginan atau kehendak. Mereka mampu
memikirkan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama. Orang-orang yang
sehat tidak bebas dari perasaan tak aman dan ketakutan. Namun, mereka tidak
terlalu merasa terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut secara lebih
baik daripada kaum neurotis.
d. Persepsi Realistis
Orang-orang sehat memandang dunia secara objektif.
Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan
keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini
bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut
prasangka pribadi. Mereka memahami realitas sebagaimana adanya.
e. Keterampilan
dan Tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya
menenggelamkan diri di dalam pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki keterampilan
yang relevan dengan pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus menggunakan
keterampilan itu secara ikhlas dan penuh antusiasme. Komitmen pada orang sehat
atau matang begitu kuat, sehingga sanggup menenggelamkan semua pertahanan ego.
Dedikasi terhadap pekerjaan berhubungan dengan rasa tanggung jawab dan
kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti
dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan
kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan penting dan melakukannya dengan
dedikasi, komitmen, dan keterampilan.
f. Pemahaman Diri
Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini
memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif.
Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya
menurut keadaan sesungguhnya. Jika gambaran diri yang dipahami semakin dekat
dengan keadaan sesungguhnya, individu tersebut semakin matang. Demikian juga
apa yang dipikirkan seseorang tentang dirinya, bila semakin dekat (sama) dengan
yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya, berarti ia semakin matang.
Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan gambaran
diri yang objektif. Orang yang memiliki objektivitas teradap diri tak mungkin
memproyeksikan kualitas pribadinya kepada orang lain (seolah orang lain
negatif). Ia dapat menilai orang lain dengan seksama, dan biasanya ia diterima
dengan baik oleh orang lain. Ia juga mampu menertawakan diri sendiri melalui
humor yang sehat.
g. Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan
rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas
untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut
dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness). Keterarahan itu
membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan,
serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari
tujuan yang bermakna. Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.
2.Carl
Rogers
Menurut
Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya.
Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau
kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah
memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan
spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri
tanpa bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan
dirinya.
1.
Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah
apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu,
ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu,
sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan
apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi
ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan
antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak
reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian
yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan
fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi
pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai
dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat
kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai
dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
Misalnya, orang mungkin memandang dirinya sebagai; “saya cerdas, menyenangkan,
jujur, baik hari, dan menarik”. Alwisol (2006: 322)
2. Peranan
Positive Rogers dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Peranan
positif Regard adalah sebagai suatu kebutuhan yang memaksa dan menyerap,
dimiliki oleh semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive
Regard. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need
for positive Regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive
regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
3. Ciri-ciri
Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Lima sifat
khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being) :
a.
Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang
berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan
fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan
mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.
b. Kehidupan
Eksistensial
Kualitas dari
kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia
selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung
menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c.
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman
akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu
sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar
(timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi
dari suatu situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan
Bebas
Orang yang
sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan
-paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan.
Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai
kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak
pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan
dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e.
Kreativitas
Keterbukaan
diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan
mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah
laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai
respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Sumber :
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com/2013/04/teori-kepribadian-sehat.html
http://sekarayu08.blogspot.com/2013/05/kepribadian-sehat-menurut-rogers.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar