Assalammu’alaykum Wr.Wb.
Tulisan kali ini membahas Stressssss….
Kalian pernah stress??? Tidakk, berarti anda stress karena tidak pernah stress, hehe… becanda…
tentunya kita sebagai manusia pernah mengalami stress, kenapa? Karena hidup kita tidak ada yang konstan, sekarang pertanyaannya tahukah anda apa arti stress?? Tahu dong, masak ngga tahu, kan pernah ngalamin… eee stress itu gini loooh, emmm… apa yah??? 1 jam kemudian, tahu ngga? Stress itu seperti ini mungkin mmmm??? 2 jam kemudian, Loo mau buat Gue stress apaa, lama banget tauuu ? Nahh ini yang saya maksud, stress itu seperti ini… hihi
“Ok ok kembali lagi ke topic permasalahan”
Menurut
Bapak Lazarus 1999 (dalam Rod
2005:481) “Stres adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita
menginterpretasikan atau menilai suatu situasi yang melampaui kemampuan
psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai”.
Lalu
apa penyebab kita mengalami stress? Pertanyaan bagus (sambil tersenyum simpul). baiklah akan saya jawab dengan singkat
dan jelas, yaitu “Stressor” haha… tahu apa itu? Tidak, bagus berarti kalu anda
sudah tahu saya tidak bisa berbagi ilmu, hehe… Stressor
adalah stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stres pada organisme.
“Sekarang mari kita bahas lebih detail lagi”
Stressor atau penyebab stress terdiri dari 3 faktor:
1. Faktor lingkungan atau eksternal
2. Faktor psikologis atau internal
3. Faktor Biologis
Stress terbagi lagi menjadi “Dua macam”. Stress negative dan
positif, stress negative itu contohnya stress yang membuat kita tambah sress,
hehe… tambah terpuruk, seperti tugas sekolah yang tidak terselesaikan,
tuntuntan kerja yang tidak terselesaikan, dll. Sedangkan stress yang positif
adalah stress yang mampu membuat kita bangkit, contohnya : saya adalah
mahasiswa tingkat awal yang baru mengikuti sebuah organisasi dengan tujuan cari
pengalaman, tiba-tiba kaka kelas saya memberi amanah yang cukup berat yaitu ketua
pelaksana seminar “JIL dalam pandangan psikologis” wahh bukan main rasanya,
saya bingung harus berbuat apa sedangkan saya sudah diamanahkan. Kembali lagi
saya memandang itu sebagai apa? Apakah sebagai tekanan atau tantangan, bila
tantangan yang saya pilih maka saya akan bangkit J J
Coping
Stress
Apa tuuu?
Pengertoan coping stress menurut Taylor (dalam Smet, 1994)
adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada
antara tuntutantuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun
tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka
gunakan dalam menghadapi situasi stressful.
JENIS-JENIS KOPING YANG KONSTRUKTIF dan SEHAT
KOPING
KONSTRUKTIF/MERUSAK :
1.Penalaran (Reasoning)
Yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk
mengeksplorasi berbagai macam alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih
salah satu alternatif yang dianggap paling menguntungkan.
2. Objektifitas
Yaitu kemampuan untuk membedakan antara
komponen-komponen emosional dan logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah
laku. Kemampuan ini juga meliputi kemampuan untuk membedakan antara
pikiran-pikiran yang berhubungan dengan persoalan yang tidak berkaitan.
3. Konsentrasi
Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara
penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu
untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk
memecahkan persoalan yang sedang dihadapi.
4. Humor
Yaitu kemampuan untuk melihat segi yang lucu dari
persoalan yang sedang dihadapi, sehingga perspektif persoalan tersebut menjadi
lebih luas, terang dan tidak dirasa sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan
humor.
5. Supresi
Yaitu kemampuan untuk menekan reaksi yang mendadak
terhadap situasi yang ada sehingga memberikan cukup waktu untuk lebih menyadari
dan memberikan reaksi yang lebih konstruktif.
6. Toleransi terhadap
Kedwiartian atau Ambiguitas
Yaitu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal
dalam kehidupan yang bersifat tidak jelas dan oleh karenanya perlu memberikan
ruang bagi ketidak jelasan tersebut.
7. Empati
Yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari
pandangan orang lain. Empati juga mencakup kemampuan untuk menghayati dan
merasakan apa yang dihayati dan dirasakan oleh orang lain.
KOPING POSITIF ( SEHAT)
1. Antisipasi
Antisipasi berkaitan dengan kesiapan mental
individu untuk menerima suatu perangsang. Ketika individu berhadap dengan
konflik-konflik emosional atau pemicu stres baik dari dalam maupun dari luar,
dia mampu mengantisipasi akibat-akibat dari konflik atau stres tersebut dengan
cara menyediakan alternatif respon atau solusi yang paling sesuai.
2. Afiliasi
Afiliasi berhubungan dengan kebutuhan untuk
berhubungan atau bersatu dengan orang lain dan bersahabat dengan mereka.
Afiliasi membantu individu pada saat menghadapi konflik baik dari dalam dan
luar, dia mampu mencari sumber- sumber dari orang lain untuk mendapatkan
dukungan dan pertolongan.
3. Altruisme
Altruisme merupakan salah satu bentuk koping dengan
cara mementingkan kepentingan orang lain. Konflik-konflik yang memicu timbulnya
stres baik dari dalam maupun dari luar diri dialihkan dengan melakukan
pengabdian pada kebutuhan orang lain.
4. Penegasan diri (self
assertion)
Individu berhadapan dengan konflik emosional yang
menjadi pemicu stres dengan cara mengekspresikan perasaan-perasaan dan
pikiran-pikirannya secara lengsung tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau
memanipulasi orang lain.
5. Pengamatan diri (Self
observation)
Pengamatan diri sejajar dengan introspeksi, yaitu
individu melakukan pengujian secara objektif proses-proses kesadaran diri atau
mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku, motif, ciri, sifat sendiri, dan
seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri sendiri yang semakin
mendalam.
“Semoga Ilmunya bermanfaat”
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar