Asmaul Husna

Ayat-ayat Al-qur'an



Minggu, 13 April 2014

Stress lagi, Lagi-lagi Stress

Assalammu’alaykum Wr.Wb.


Tulisan kali ini membahas Stressssss….
Kalian pernah stress??? Tidakk, berarti anda stress karena tidak pernah stress, hehe… becanda…
tentunya kita sebagai manusia pernah mengalami stress, kenapa? Karena hidup kita tidak ada yang konstan, sekarang pertanyaannya tahukah anda apa arti stress?? Tahu dong, masak ngga tahu, kan pernah ngalamin… eee stress itu gini loooh, emmm… apa yah??? 1 jam kemudian, tahu ngga? Stress itu seperti ini mungkin mmmm??? 2 jam kemudian, Loo mau buat Gue stress apaa, lama banget tauuu ? Nahh ini yang saya maksud, stress itu seperti ini… hihi

“Ok ok kembali lagi ke topic permasalahan”
Menurut Bapak Lazarus 1999 (dalam Rod 2005:481) “Stres adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterpretasikan atau menilai suatu situasi yang melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai”.
Lalu apa penyebab kita mengalami stress? Pertanyaan bagus (sambil tersenyum simpul). baiklah akan saya jawab dengan singkat dan jelas, yaitu “Stressor” haha… tahu apa itu? Tidak, bagus berarti kalu anda sudah tahu saya tidak bisa berbagi ilmu, hehe… Stressor  adalah stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stres pada organisme. 

“Sekarang mari kita bahas lebih detail lagi”
Stressor atau penyebab stress terdiri dari 3 faktor:
1.  Faktor lingkungan atau eksternal
2. Faktor psikologis atau internal
3. Faktor Biologis
          Stress terbagi lagi menjadi Dua macam”. Stress negative dan positif, stress negative itu contohnya stress yang membuat kita tambah sress, hehe… tambah terpuruk, seperti tugas sekolah yang tidak terselesaikan, tuntuntan kerja yang tidak terselesaikan, dll. Sedangkan stress yang positif adalah stress yang mampu membuat kita bangkit, contohnya : saya adalah mahasiswa tingkat awal yang baru mengikuti sebuah organisasi dengan tujuan cari pengalaman, tiba-tiba kaka kelas saya memberi amanah yang cukup berat yaitu ketua pelaksana seminar “JIL dalam pandangan psikologis” wahh bukan main rasanya, saya bingung harus berbuat apa sedangkan saya sudah diamanahkan. Kembali lagi saya memandang itu sebagai apa? Apakah sebagai tekanan atau tantangan, bila tantangan yang saya pilih maka saya akan bangkit J J

Coping Stress
Apa tuuu?
Pengertoan coping stress menurut Taylor (dalam Smet, 1994) adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutantuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful.

JENIS-JENIS KOPING YANG KONSTRUKTIF dan SEHAT

KOPING KONSTRUKTIF/MERUSAK :

1.Penalaran (Reasoning)
Yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternatif yang dianggap paling menguntungkan.
2. Objektifitas
Yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku. Kemampuan ini juga meliputi kemampuan untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang berhubungan dengan persoalan yang tidak berkaitan.
3. Konsentrasi
Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi.
4. Humor
Yaitu kemampuan untuk melihat segi yang lucu dari persoalan yang sedang dihadapi, sehingga perspektif persoalan tersebut menjadi lebih luas, terang dan tidak dirasa sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan humor.
5. Supresi
Yaitu kemampuan untuk menekan reaksi yang mendadak terhadap situasi yang ada sehingga memberikan cukup waktu untuk lebih menyadari dan memberikan reaksi yang lebih konstruktif.
6. Toleransi terhadap Kedwiartian atau Ambiguitas
Yaitu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal dalam kehidupan yang bersifat tidak jelas dan oleh karenanya perlu memberikan ruang bagi ketidak jelasan tersebut.
7. Empati
Yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Empati juga mencakup kemampuan untuk menghayati dan merasakan apa yang dihayati dan dirasakan oleh orang lain.

KOPING POSITIF ( SEHAT)
1. Antisipasi
Antisipasi berkaitan dengan kesiapan mental individu untuk menerima suatu perangsang. Ketika individu berhadap dengan konflik-konflik emosional atau pemicu stres baik dari dalam maupun dari luar, dia mampu mengantisipasi akibat-akibat dari konflik atau stres tersebut dengan cara menyediakan alternatif respon atau solusi yang paling sesuai.
2. Afiliasi
Afiliasi berhubungan dengan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang lain dan bersahabat dengan mereka. Afiliasi membantu individu pada saat menghadapi konflik baik dari dalam dan luar, dia mampu mencari sumber- sumber dari orang lain untuk mendapatkan dukungan dan pertolongan.
3. Altruisme
Altruisme merupakan salah satu bentuk koping dengan cara mementingkan kepentingan orang lain. Konflik-konflik yang memicu timbulnya stres baik dari dalam maupun dari luar diri dialihkan dengan melakukan pengabdian pada kebutuhan orang lain.
4. Penegasan diri (self assertion)
Individu berhadapan dengan konflik emosional yang menjadi pemicu stres dengan cara mengekspresikan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara lengsung tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain.
5. Pengamatan diri (Self observation)
Pengamatan diri sejajar dengan introspeksi, yaitu individu melakukan pengujian secara objektif proses-proses kesadaran diri atau mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku, motif, ciri, sifat sendiri, dan seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri sendiri yang semakin mendalam.

“Semoga Ilmunya bermanfaat”

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar