Nama : Rikzan Akbar
Kelas : 3PA01
NPM : 16512384
A. Perbedaan Pada :
Kelas : 3PA01
NPM : 16512384
A. Perbedaan Pada :
Pendekatan
pemberian bantuan
Konseling
:
§ Pemberian dorongan (supportive)
§ Pemberian pemahaman secara
reedukatif (insight-reedukative)
Psikoterapi
:
·Pemberian pemahaman secara
rekonstruksi (insght-recontructive)
Menurut
: Hansen
B.
Perbedaan Pada :
Intensitas
masalah
Konseling
:
· Problem ringan: ketidakmatangan,
ketidaksatabilan emosioanl dll
· Individu normal
· Peran dalam kehidupan
· Kecemasan normal dan krisis
situasional dalam sehari-hari
Psikoterapi
:
· Problem berat: konflik yang serius,
gangguan perasaan
· Individu kurang normal Vance dan
Volsky
· Konflik interpersonal yang mendalam
H-Orang mengalami
tekanan emosional kronis Nugent
Menurut
: Schneiders, Vance dan Volsky, Hansen, Nugent
C.
Perbedaan Pada :
Cara
penanganan
Konseling
:
· Lebih berorientasi pada klien,
mementingkan hubungan dengan pendekatan humanistik
· Psikolog
Psikoterapi
:
o
Berorientasi
pada terapi, menggunakan teknik yang spesifik dengan psikoanalisis/
behavioristik
dan penanganan medis
o
Psikiater
Menurut
: Nelson-Jones, Black.
Pendekatan Psikoterapi Terhadap
Mental Illnes
Dalam ilmu psikologi, ada banyak sekali metode yang bisa
digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan hasil pemikiran dan
penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru dunia. Dari sekian banyak
metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima pendekatan, yaitu:
1.
Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah
masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang
biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik)
pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939), seorang neurologist dari
Austria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan
dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna
mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan
psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak
disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar
yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk
mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa
mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang
termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy,
Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing,
Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
2.
Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior
therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi
oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy
adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative
learning”.
Inti dari pendekatan behavior
therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi
(hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular,
penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan
karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam
hal ini, penderita telah belajar bahwa “ketika saya melihat ular maka respon
saya adalah perilaku ketakutan”.
Tokoh lain dalam pendekatan Behavior
Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning,
yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan
menghindari hukuman.
Berbagai metode psikoterapi yang
termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Respon
Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification, Flooding,
Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management, Matching
Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.
3.
Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy)
punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh
karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola
pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa
disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh
besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan
cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan
berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan
Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic
Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET),
Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT) dan sebagainya.
4.
Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy
menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas
menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik,
seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan
perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan
memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar
kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk
dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered
Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies,
Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
5.
Integrative / Holistic Therapy
Yang sering saya temui adalah
seorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup
bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, saya
menggunakan beberapa metode psikoterapi dan beberapa pendekatan sekaligus untuk
membantu klien saya. Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy,
yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental
seseorang secara keseluruhan.
Bentuk Utama Psikoterapi
Sampai
saat ini, sebagaimana dikemukakan Atkinson, terdapat enam teknik atau bentuk
utama psikoterapi yang digunakan oleh para psikiater atau psikolog, antara
lain:
1.
Teknik Terapi Psikoanalisa
Bahwa di dalam tiap-tiap individu
terdapat kekuatan yang saling berlawanan yang menyebabkan konflik internal
tidak terhindarkan. Konflik ini mempunyai pengaruh kuat pada perkembangan
kepribadian individu, sehingga menimbulkan stres dalam kehidupan. Teknik ini
menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls
seksual dan agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis
Freud. Menurutnya, paling tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit
mental, yaitu dengan mempelajari otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi
bebas, dan analisa mimpi. Teknik freud ini selanjutnya disempurnakan oleh Jung
dengan teknik terapi Psikodinamik.
2.
Teknik Terapi Perilaku
Teknik ini menggunakan prinsip
belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara lain desensitisasi,
sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku
yang pantas dan regulasi diri perilaku.
3.
Teknik Terapi Kognitif Perilaku
Teknik modifikasi perilaku individu
dan mengubah keyakinan maladatif. Terapis membantu individu mengganti
interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang
lebih realistik.
4.
Teknik Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan
fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesunguhnya dan
memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal
(client-centered-therapy). Gangguan psikologis diduga timbul jika proses pertumbuhan
potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau orang lain.
5.
Teknik Terapi Eklektik atau Integratif
Yaitu memilih teknik terapi yang
paling tepat untuk klien tertentu. Terapis mengkhususkan diri dalam masalah
spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.
6.
Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi kelompok adalah teknik yang
memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam
interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedang terapi
keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri, atau
hubungan arang tua-anak, untuk mempelajari cara yang lebih efektif, untuk
berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalahnya.
Sumber :
Gunarsa, Singgih D (2007).
Konseling dan psikoterapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar