Menurut The World Health
Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang menyadari
aspek-aspek potensial dalam dirinya, dapat mengatasi tekanan-tekanan normal
dalam hidup, menjadi pekerja produktif, dan dapat membuat kontribusi yang positif
di dalam komunitasnya. Jika Anda bermasalah dengan aspek-aspek tersebut,
mungkin Anda termasuk orang dengan kesehatan mental yang terganggu.
Sebelum
lebih jauh membahasnya, mari kita simak sejarah kesehatan dahulu, Agar
apa ? agar kita mengetahui awal mulanya, usahanya, dan perkembangan yang
terjadi setelah hal ini tercipta.
Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga
bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan
dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam
penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai
besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang
mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya
ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu
contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang
terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal
dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa
adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana
tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan
mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang
pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha
menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang
gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32
rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas
jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad
ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan
jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers
(1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun
dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya
perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut.
Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima
hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak
lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam
rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers
bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found
Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap
tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi,
tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara
pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan
Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat
disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program
nasional, yang berisikan:
1. Perbaikan dalam
metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan
informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap
para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Mmperbanyak riset
untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan
terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar
usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah Memperbesar usaha-usaha
edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan
gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para
psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf
Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu
gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi
Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The
National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya
hingga akhir hayatnya.
Nahhh... sekarang udah tahu kan sejarah kesehatan mental
gimana, sekarang saya ingin berbagi mengenai empat cara untuk menghindari gangguan kesehatan mental.
1.
Keseimbangan
dalam berpikir
Selalu memikirkan hal-hal negatif
adalah cara yang ampuh untuk menenggelamkan diri Anda ke dalam masalah.
Pemikiran Anda tidak hanya berpengaruh pada perlakuan Anda terhadap diri
sendiri, tetapi juga terhadap orang lain. Hanya fokus pada sisi negatif hanya
akan membuat Anda merasakan hal yang buruk terhadap sebuah situasi dan diri
sendiri.mengatasi gangguan kesehatan mental
2.
Olahraga
Berolahraga tidak hanya baik untuk
kesehatan tubuh, tetapi juga mental. Berolahraga dapat meningkatkan endorphins,
serotonin, dan dopamine pada tubuh yang dapat memberikan perasaan senang dan
tenang. Zat-zat tersebut juga dapat mengatur perasaan gelisah, stres, dan
depresi.
3.
Relaksasi
Ketika pikiran kita didominasi
dengan masalah yang terjadi di masa lalu atau kekhawatiran menghadapi masa
depan, maka akan tercipta kekhawatiran yang berlebihan. Jika mental Anda dalam
keadaan sehat, maka Anda akan mudah untuk menenangkan pikiran Anda dan konsentrasi
pada apa yang dikerjakan. Anda dapat melatih meditasi untuk mengistirahatkan
pikiran Anda dan membantunya untuk fokus terhadap apa yang sedang terjadi.
4.
Berekspresi
Memendam emosi sama halnya dengan membiarkan penyakit
memburuk tanpa diobati. Emosi yang terpendam dapat memberikan dampak buruk
terhadap fisik dan mental. Jika Anda tidak dapat membicarakan apa yang Anda
rasakan atau tidak tahu bagaimana membicarakannya, cobalah untuk mencari cara
lain untuk mengekspresikan perasaan Anda dan mengeluarkan emosi
Anda.(sekswanita)
Sumber :
http://www.dnaberita.com/berita-85983--menjaga-kesehatan-mental.html.html
http://gustinyoman65.blogspot.com/2013/03/konsep-kesehatan-mental.html
Komunitas Karen White &David Roy “5 Layanan
Kesehatan Mental “
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Andi
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar