Bismi-lLahi-rrahmani-rRahiem,
wa-lhamdu li-lLahi rabb-il'alamien, Allahumma shalli wa sallim 'ala
sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa ashhabihi ajma'in 'amma ba'd ba'd
assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH
Perempuan di "Otak" Lelaki
Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab?
Jawabannya
sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan
bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu
rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat
saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat
mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang,
mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.
Melihat kedepan
ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri
pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana
ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada
menantang!" Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka.
Kurang
merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh
nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya
tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata.
Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau
dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas,
membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi
keras.
Andai wanita
itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat
mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu
lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.
Istilah seksi
kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya
tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki,
janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah
dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi
itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda
adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan
lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!
Mau tidak mau,
sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan
dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata
lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan
kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada
perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya
"lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman
sekarang ini.
Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual.
Simpel saja,
orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu
gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa
bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak
ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini.
Bukan pada hari
ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes
ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut
dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya
mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam
hidup saya.
Allah Taala
telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya."
(QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah
bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan
komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya
hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak
oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan
nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke
mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini.
Mungkin ada
yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus
berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin
menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan
mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati
pemadangan yang anda tayangkan?
Sumber : http://the-imung.blogspot.com/search/label/Kisaran%20laki-laki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar